Batin yang menangis

Indahnya bunga ada di senyummu
Membuat kelopak mata tak mampu berpaling
Tajamnya duri mendarah daging di sifatmu
Menjadikan hati seperti kain robek tak berharga

Hanya tak mampu kau ucapkan
Telinga yang terus dipaksa terbuka
Hanya bisa menampung jeritan2 kosong
Tak berharga
Menjadikanku hiasan dinding di hatimu

rasa itu



seputih salju dan sedingin es
hatiku yang telah engkau cairkan
bagaikan karang yang hilang disapa ombak
entah apa? entah bagaimana?

angin kencang mulai menyampaikan
surat rindu darimu pada ku
terasa sampai tulang rusukku

pancaran cinta



semerbak wangi terpancar dari ragamu
yang merayapi seluruh jiwa ini
tak kuasa menahannya lagi
membuat jiwa kelangit-langit cinta

mata hitam itu
berkilau menyilaukan hati
mengusir semua kehampaan
mengusir semua kesepian

kembalilah



sudah hilang masa jayaku
sudah kelam indah bersamamu
hanya kesedihan yang selalu terurai
tak mampu melihatnya

bangkitlah wahai para pejuang
indahkan bilik itu
meski darah yang akan jadi bahannya
meski tulang yang akan menanggungnya

oleh : mari-berkreasi.blogspot.com

Penantian tak Berujung



Sebuah puisi dari sahabatku untuk sang kekasih


Detak Jam selalu menemaniku
Menemani dalam kesunyian
Perasaan yang tak menentu
Membawaku kembali pada kesedihan yang mendalam
Menghanyutkan sebagian jiwaku
Di malam yang kelam
Pikiranku melayang terbang bersamamu
Melambung di kegelapan malam
Kau tak pernah kembali melengkapi jiwa yang terbang
Ku selalu menanti, menanti kau datang tapi...
Penantianku tak pernah berakhir
karena kau tak kembali
Membuat pahit getir penantian sia-sia
Putus asa telah kualami
Ku mencari jiwa yang dapat melengkapi

By : Yati_cute's

Catatan kecil



                                                      
Sebuah catatan kecil
Yang kusimpan diatas meja berdebu
Kenanganku bersama sahabat
Terekam disebuah buku kecil
 
Kenangan manis itu
Takkan pernah hilang meski tak bertatap muka
Semuanya terekam rapi dalam sebuah catatan kecil
Catatan yang usang namun berharga