Di lampu merah itu
Ku lihat si bocah bernyanyi
Meski suaranya tak didengar
Si bocah terus bernyanyi
Berilah sedikit recehmu tuan
Untuk si bocah-bocah itu
Tapi engkau malah menganggapnya angin lalu
Dan membiarkannya hitam karena panas
Di lampu merah itu
Ku lihat si bocah bernyanyi
Meski suaranya tak didengar
Si bocah terus bernyanyi
Berilah sedikit recehmu tuan
Untuk si bocah-bocah itu
Tapi engkau malah menganggapnya angin lalu
Dan membiarkannya hitam karena panas
1 Comentário:
telinga mereka tuli akan hiburan kita, mata mereka telah buta akn kemewahan, dan tangan mereka terlalu kotor untuk kita.
Posting Komentar